Bisnis rumahan keripik pisang | Pisang , ibarat yang kita tahu merupakan buah yang banyak di gemari oleh masyarakat. Cita rasa manis dengan vitamin dan gizi yang terkandung di dalamnya sudah barang tentu menjadi alasan mengapa masyarakat banyak mengkonsumsi buah pisang. Buah ini tak hanya di jadikan sebagai pencuci verbal namun juga diolah menjadi banyak sekali jenis makanan ibarat kolak pisang , bubur pisang , pisang coklat maupun keripik pisang.
Untuk yang terakhir disebutkan yaitu keripik pisang , jangan anggap sepele makanan ini. Jika anda jeli , keripik pisang bisa di jadikan sebagai salah satu cemilan yang bisa di jadikan sebagai ilham bisnis rumahan kuliner. Dengan modal yang tak terlalu besar serta ketersediaan materi yang mudah di dapat membuat urusan ekonomi masakan pisang keripik di kategorikan sebagai urusan ekonomi yang mudah di jalankan. Namun , meski terkesan sepele , omzet yang di dapat bisa mencapai puluhan juta rupiah.
Banyak pengusaha bisnis rumahan masakan yang telah merasakan manisnya keuntungan berbisnis kripik pisang salah satunya ialah Ibu Meri. Beliau dengan ketekunannya telah berhasil mengakibatkan keripik pisang sebagai salah satu urusan ekonomi yang produksinya bisa menembus pasar ekspor dan telah tersebar di beberapa daerah. Dalam sehari ia bisa menghabiskan 400 - 500 sisir pisang untuk produksi keripik sebanyak 200 Kg.
Untuk menambah daya tarik pembeli , keripik pisang yang ditawarkan di olah dan dibuat dengan beberapa varian rasa. Sementara untuk harga Keripik Pisang Ibu Meri dibanderol di kisaran harga Rp. 15.000 - Rp. 35.000 per bungkus. Omzet yang dicatat oleh urusan ekonomi rumahan keripik pisang ibu meri terhitung luar biasa yaitu menembus angka puluhan juta rupiah. Karena semakin pesatnya urusan ekonomi masakan yang di jalankan ibu Meri , dia kemudian memperkerjakan karyawan sekitar 15 pekerja. Luar biasa bukan? dari pisang yang kadang sering tumbuh tanpa di tanam dapat mengahasilkan uang sampai puluhan juta rupiah dan bisa membuka lapanga pekerjaan bagi sebagian orang.
Cerita Ibu Meri juga di alami oleh Buzamar. Seorang warga Desa Sungairambai Utara Kecamatan Pariaman Utara telah merubah problem menjadi anugerah. Di awali oleh anjlok nya harga pisang pada tahun 2006 yang membuat petani pisang ibarat Buzamar harus mengalami kerugian bahkan banyak pisang yang kemudian tidak terpakai. Untuk menyiasati kondisi ibarat ini , Buzamar mencoba berkreasi dengan mengolah pisang menjadi camilan keripik. Mulailah Buzama menjalankan perjuangan rumahan kulinernya dengan modal Rp. 250.000.
Siapa sangka meskipun tadinya sepi pembeli , namun setelah di teliti dan diperbaiki kualitas keripik pisang yang ia produksi , Buzamat kini telah berhasil mencatatkan omzet sampai puluhan juta rupiah. Buzamar ialah pola dari pengusaha yang lahir dan menembukan ilham dari sebuah permasalahan yang terjadi.
Baca Juga :
Nah , bagi anda yang memiliki ketertarikan untuk membuka perjuangan rumahan masakan tidak ada salahnya anda mempertimbangkan ilham urusan ekonomi yang satu ini. Selain ketersediaan materi yang mudah di dapat baik dari pasar maupun dari petani eksklusif harga pisang pun tidak terlalu tinggi sehingga urusan ekonomi yang satu ini bisa di jalankan tanpa harus menggunakan modal besar.
Sebagai analisa perjuangan secara sederhana bisa dijelaskan analisa laba rugi urusan ekonomi keripik pisang yaitu :
1. Wajan dan perlengkapan masak Rp.600.000 ,-
2. Bahan baku ( pisang , tepung dll ) Rp.500.000 ,-
3. Pengemasan , transportasi dll Rp.500.000 ,-
Total modal : Rp. 1.600.000 ,-
Asumsi mennghasilkan 200 bungkus dengan harga Rp. 15.000 maka pendapatan yang di peroleh ialah 3.000.000
Adapun keuntungannya ialah :
Keutungan : Rp. 3.000.000 - Rp. 1.600.000 ,-
: Rp. 1.400.000 ,-
JIka anda ialah seorang ibu rumah tangga , menjalankan urusan ekonomi rumahan keripik pisang termasuk salah satu peluang perjuangan yang sempurna untuk anda.